Untuk pembelajaran, hukuman ternyata juga pantas diberikan kepada anak. Namun kata-kata kasar dan hukuman fisik ternyata tidak akan membuatnya jera juga. Lalu hukuman seperti apa sih yang paling efektif untuk diberikan kepada anak?
Dalam rangka menanamkan disiplin dan rasa tanggung jawab kepada anak, ada kalanya anak tidak patuh. Hal ini bisa saja terjadi di lingkungan rumah maupun sekolah. Saat di sekolah, biasanya guru memberikan hukuman kepada para muridnya agar mereka disiplin. Beberapa guru memberikan hukuman yang bisa membuatnya jera, namun ada pula guru yang memberikan hukuman fisik dan ternyata si anak tidak jera, tidak kapok sama sekali, tapi hanya menimbulkan trauma saja.
Memang sebaiknya hukuman fisik seperti menjewer dan memukul anak itu dihindari. Guru juga tidak boleh memarahi dengan kata-kata memojokkan. Semua hukuman dibuat sesuai dengan aturan. Kalau anak berbuat salah, biasanya anak akan dipanggil ke ruang BK (Bimbingan Konseling), di sana mereka akan ditangani oleh psikolog.
Mereka akan dievaluasi, jika kesalahan yang dilakukan fatal, pihak sekolah biasanya juga melibatkan orang tua untuk menyelesaikan masalah. Hukuman yang diberikan merupakan kesepakatan antara guru, psikolog dan orang tua anak. Hukuman yang tepat adalah dengan mengambil jatah istirahat bermain anak agar ia jera karena pada waktu teman lainnya bermain, dia tidak diperbolehkan bermain.
Jangan Hukuman Fisik
Agar anak mengerti atas hukuman yang diberikan, antara orang tua dan guru harus konsisten. Jika memang anak bermasalah, dalam kondisi apapun, orang tua dan guru harus memberikan hukuman dan pandangan yang sama agar hukuman yang diberikan bisa efektif.
Hukuman fisik itu sebaiknya sudah tidak dilakukan lagi. Hukuman fisik yang diberikan pada anak itu, tidak mendidik sama sekali, tidak membuatnya jera, tapi malah akan menimbulkan trauma psikis. Padahal tujuan pemberian hukuman adalah untuk mendidik juga, memberitahu bahwa ia salah, supaya jera, bukan malah membuatnya kesakitan.
Selain itu juga, dengan hukuman fisik yang diberikan seperti memukul sebenarnya belum tentu juga bisa mengubah perilaku anak. Oleh karena itu jika anak berbuat salah di sekolah, orang tua bisa menanyakan klarifikasi kesalahan anak ke pihak guru serta tanyakan apa hukuman yang pantas diberikan melalui diskusi bersama.
Hukuman yang Tepat
Lalu hukuman apa sih yang paling efektif agar efek jera terasa pada anak?
Kini sudah banyak dilakukan pendekatan-pendekatan behavioral misalnya memberi hukuman potong uang saku, tidak boleh menonton televisi, memberekan kamar tidur sendiri, menyapu halaman, bahkan sekolah terkadang memberikan hukuman membersihkan toilet, mengurangi jam istirahat atau lari keliling halaman bagi mereka yang terlambat.
Beberapa hukuman tersebut terasa ebih bermakna dan mendidik anak, selain sambil dijelaskan kenapa kita memberi hukuman seperti itu dan apa yang diharpkan oleh anak agar bisa berubah. Yang jelas, jangan sampai memberikan hukuman fisik kepada anak karena efeknya nanti anak mungkin bisa berontak, mungkin juga tambah membandel.
Selain itu harga diri anak akan melemah dan tidak heran kalau dia meniru untuk dilakukan kepada orang lain. Anak yang sering memukul teman, bisa jadi karena karena dia pernah mendapatkan hukuman fisik seperti itu sehingga yang dipahami anak, kalau tidak suka dengan orang lain, maka dia harua memukul.
Yang terpenting lagi, sebelum hukuman diberikan, biasakan untuk menegur terlebih dahulu. Siapa tahu, dengan teguran tersebut akan akan menurut kembali dan tidak membandel.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Hukuman yang Tepat Bagi Si Kecil"
Posting Komentar