Harapan besar fans Sriwijaya FC untuk melihat klub kebanggaannya kembali angkat tropi Indonesia Super League (ISL) musim kompetisi 2013/2014 bakal sulit teralisasi.
Pasalnya sang juru taktik Subangkit sudah mulai realistis menatap kompetisi sepak bola tertinggi dalam negeri itu.
Alasan Bangkit ,sapaan akrabnya, melihat kekuatan para competitor yang cukup menajukbkan. Sebut saja juara bertahan Persipura Jayapura, pemilik runner up Arema Malang dan klub besar Persib Bandung.
Belum lagi dua kontestan pendatang baru Semen Padang dari Indonesian Primier League (IPL) dan Persebaya Surabaya juara Divisi Utama musim lalu. Meski berstatus sebagai klub promosi Persebaya memang patut diperhitungkan. Sebab klub dengan sebutan Bajul Ijo ini bakal diarsiteki pelatih kawakan berpengalaman dan penuh prestasi Rahmad Darmawan.
Lebih hebat lagi klub asal Kota Pahlawan itu bakal bertabur bintang. Hampir seluruh sektor diisi para penggawa Timnas mulai dari U-23 hingga senior. "Apalagi komposisi pemain klub-klub tersebut diatas tidak alami perubahan," ujar arsitek asal Pasuruhan, Jawa Timur (Jatim) ini.
Karena itu pula ia belum berani mematok target lebih tinggi. Sekalipun ia mamboyong beberapa pemain "anak emasnya", salah satunya Muhamamd Hamzah. Ya, pemain berposisi sebagai defender ini sebelumnya pernah bersama Bangkit di Persebaya dan Persiwa Wamena. "Ya, kita realistis saja lah. Penting berusaha untuk bersaing dengan klub papan atas saja," tutup dia.
Secara terpisah, Robert Heri manajer Sriwijaya FC memberikan pembelaan pada pelatih yang musim lalu sukses hantarkan Sriwijaya FC U-21 juara Indonesia Super League (ISL) U-21 ini. Menurutnya memang Bangkit suka merendahkan diri. "Coach kita memang orangnya low profile. Saat pertama besut Sriwijaya FC U-21 juga seperti itu. Tapi dia punya strategi yang luar biasa. Jadi sebetulnya ia orang yang bekerja dibelakang," timpal dia.
Robert tidak peduli dengan riwayat kurang baik Bangkit kala tukangi klub profesional. Misal musim lalu ia harus meninggalkan Persiwa Wamena dalam jurang degradasi karena tidak dibayar beberapa bulan. Akhirnya Persiwa degradasi karena hanya finis pada posisi 17. "Kita sangat optimistis bahwa coach Bangkit mampu. Karena kita lihat dalam melatih sangat semangat luar biasa," tutup dia.
sumber
jpnn.com
Artikel keren lainnya: